Minggu, 15 Maret 2015

Rumah

Bagi gue pulang ke rumah sekali 2 minggu adalah hal yang yang menakjubkan, hari yang gue tunggu-tunggu. Pulang… merupakan kata dimana rindu begitu membuncah, apalagi bagi gue sebagai mahasiswa tahun akhir ini dimana hari-hari menjadi tekanan dengan beban bertambah ketika banyak yang menanyakan “Kapan wisuda??”  “penelitiannya bagaimana??”.


Rumah, iya betul ungkapan ini kerasa banget “Home is the place that I want to return again and again”, ya begitulah kalimat ini begitu mewakili perasaan gue saat ini. Rasanya ketika pulang dan bertemu kedua orang tua, diri ini terasa di charge kembali (kata si Debbi) terasa beban ini terangkat, dan kembali semangat lagi.

Sekarang baru gue mulai merasa begitu penting arti rumah, begitu penting arti doa orang tua buat anaknya, begitu penting untuk terus bercengkrama dengan kedua orang tua. Bukan berarti selama ini gue abaikan, tapi ya gue baru begitu paham dan menyadarinya saat ini. Karena jarak ini yang mengajari semuanya. Oleh karena itu teruslah bersyukur bagi mereka yang bisa bertemu dengan kedua orangtuanya tiap hari, itu tak ternilai dengan apapun.

Iya emang jarak merantau gue Padang-Bukittinggi tidak begitu jauh dibandingkan teman-teman yang kuliah di luar Sumatera Barat. Tapi bukan dekat ataupun jauhnya yang menjadi tolak ukur, melainkan rasa rindu. Dan gue termasuk tipe yang sedikit-sedikit merindu... sedikit-sedikit ingin pulang. Walaupun udah memasuki tahun keempat gue kuliah, tapi tetap aja ketika  harus balik ke Padang, gue nangis di pojokkan eiiii *BritishBanget*, gue tetap merenung di tranek sampai meneteskan air mata.. apalagi kalau bukan: aku ingin pulang (belum juga sampai di Padang).

Dan juga gue baru sadar, ritme belajar gue itu kalo di rumah hanya DATAR saja, alias ga pernah belajar. Iya pulang bawa buku kuliah, bawa proposal penelitian... tapi itu hanya sebagai formalitas saja~ karena jangankan dibuka, dipegang aja nggak muuahahaahaaa. 
Tapi aneh juga, kadang gue udah ketebak walaupun ga pernah dibuka, tapi tetap aja buku kuliah itu gue bawa pulang, walaupun di rumah cuman nginep dua malam dan ga sempat dong belajar segala macaamm, dasar gembeeellll memberat-beratkan saja.

Yang jelas bagi gue rumah adalah tempat istirahat yang nyaman ketika aktivitas kuliah mulai sibuk tak menentu, ketika stress mulai meningkat.. ya rumah lah obatnya.

14032015 Di rumah, jam 5 sore
Dengan hujan mengundang rindu

ditambah alunan suara Brian Mcknight-Marry your Daughter #ehh

4 komentar:

  1. sedaaaap men, gue juga sddih2an juga kalo lagi di tranex, ahh jdi mau balik lagi :p

    BalasHapus
  2. Ahhh men.. Elo orang pertama yg mengomentari.. Dan elo juga kalii yaa org pertama yg baca blog gue *terharuuuuuu*

    Iyaa begitu lah men.. Hati manusia apalagi hati gue emang rapuhh banget :( hehheehe..

    Ayoookk men kitaaa pulang sajaaa~

    BalasHapus
  3. hahaha nyook men, kita pulang ;D Gue belum puas main2 dirumah

    BalasHapus
  4. yook men, gue tunggu di simpang kereta api yaa...
    lari-lari kecil aja lo~
    :D

    BalasHapus