(Dalam rangka membersihkan document-document yang ada di Laptop, semuanya diungsikan ke sini, biar abadi.. InsyaAllah. Entah apa yang ada dalam pikiranku ketika menuliskan hal ini. Kalau dibaca kembali memang aut-autan tulisan tersebut. Tapi ndak apalah..)
Di sore hari, jum’at 7 juni 2013 jam 4
sore lewat 58.
Lama terpikir agar aku menuntaskan
tulisan ini,, ahh… wanna start the new one.
Hanya sebuah pikiran yang selalu
mengganggu disaat diamku, aku mencoba untuk menuangkannya dalam tulisan.. yaa sebuah
tulisan yang “begitu berantakan”,,
Begini, ini bukanlah tentang perang yang
saat ini berlangsung di Syria, bukanlah sebuah penindasan yang setiap hari,
setiap detik terjadi pada Muslim Rohingya, bukan tulisan tentang jihad di Palestina,
bukan tentang kehidupan yang begitu mengerikan jika kita hidup ditahun 1958,
dimana kita bagian dari sejarah mengerikan Stalingred, bukan pula kisah yang
kubuat untuk mengingatkan kita pada ketidakadilan yang terjadi pada Muslim Chechnya,
pembantaian mengerikan di Lebanon tahun 1982 di camp pengungsian Shabra and Shatila……
bukan,
bukan itu yang ingin kutulis…!
Just take a minute in your 24 hours,
a minute .. just it !
Hahhaa.. senang sekali rasanya.. the
world in my fingers, semuanya bisa kulakukan.. aku bisa melihat keadaan di
inggris saat ini, aku bisa mengikuti berita terbaru diseluruh dunia, bahkan
jika aku cukup “pintar” aku bisa mengikuti perkuliahan di Oxford, yaa semuanya
dengan bantuan instan teknologi canggih internet ini.
Kamu bisa mengikuti keseharian band,
boyband, girlband, aktris, aktor kesayanganmu… dimanapun mereka berada. Yaa..
contohnya aku.. aku bisa melihat Maher Zain saat dia bagian dari team human
appealing datang ke Syria. Yaa.. dan artis lainnya kalian juga bisa update
tentang Justin Beiber, Mariah carey, adam Levine, Jason mraz, Christina
Aguilera, Selena Gomez, Colbie Cailet, David Gueta, atau yang booming begitu
boomingnya artis2 dari korea… cuiiiitt cuiiiitt.. siapa lagi kalau bukan….
(entahlah, kawan kau lebih tau dariku tentang yang ini, karna aku bukan..ehh
memang tak mengikuti berita mereka).
TUNGGU DULU, YANG DIATAS BARU CUMA
PROLOG DOAANNG..(come on, come along with me…)
Aku mencoba mengaitkan beberapa
paragraph diatas dengan paragraph di bawah ini (entah memiliki keterkaitan.. entah
enggak… hehhehe)
Sebenarnya tadi, aku baru selesai nonton
film Narnia , lagi.. lagi .. lagi dan lagi entah berapa kali film itu kutonton.
Yang menarik bagiku dari film ini adalah gaya peperangan nya, peperangan yang
mengingatkan ku akan perang pada zaman rasulullah, (beberapa perang yang
dijabarkan oleh guru2 ku di sekolah)… aku mencoba “masuk” dalam perang itu, dan
merasakan bagaimana rasanya menjadi bagian dalam perang tersebut. Aku berfikir
beginikah rasanya perang itu… beginikah rasa hebatnya, dan beginikah rasanya
memegang pedang itu. Lalu bagaimana rasulullah melalui semua tahap demi tahap
peperangan itu?? bagaimana para sahabat bisa dikuatkan ditengah perang yang
berkecamuk ?? (jangan bilang ini hanya kun fayakun)… bagaiman ketepatan memanah
saat kondisi sulit seperti itu?? Bagaimana para sahabat dan pejuang kita dahulu
berfikir tepat disaat2 kritis?? (ingatkan bagian si peter menyuruh si Edward
berbalik, karna situasi yang tidak memungkinkan, nahh saat itu kuda si peter
kena panah lawan, dia terjatuh… lalu apa tindakan yang diambil si Edward ?).. (
kalau lupa ,tonton sendiri dehh :D)
NAH.. SEBENARNYA SEBENARNYA… INI BELUM
INTINYA JUGA…,
(lagi susah mikirin apa yaaa
selanjutnya…. Padahal tadi menggebu-gebu ingin menyelesaikan ini -_-, gara2 film Narnia tadi tuu….! )
Jam 5 sore lewat 54… terdengar dari masjid seberang kost-ku suara
Muhammad Thaha Aljunaidi mengalun indah melantunkan Surat Almulk (salah satu
surat fovoritku, surrah favorit kamu apa?? … #plakkk … apa ??? ga punya surrah
favorit?? )
Langsung aja deehh.. jadi begini, ini
yang kufikirkan , kita.. kita adalah generasi yang hidup atas darah perjuangan2
generasi kita dahulu. Ehh.. gak ini, delete lagi..
Ehemm…, jika kita hidup pada masa sulit
dimana peperangan terus terjadi, jika kita dilahirkan dizaman penjajahan, jika
kita adalah warga Bolivia, jika kita adalah muslim pattani, jika kita adalah
warga rohingya, jika kita adalah muslim Chechnya, jika kita adalah orang irak, jika
kita hidup pada masa perang rusia-jerman, jika kita bangsa Lebanon, jika kita
adalah warga afganistan, jika kita hidup di Syria, jika kita adalah warga
palestina,, apa yang akan kita lakukan?? Atau kita berandai2 bagian dari perang
nyata di film Narnia itu?? Apa tindakan kita???
uuuppss.. tunggu dulu,, tapi tidak
kawan… nyatanya kita diberi kemudahan, kita hidup di negeri dan di masa yang
damai sejahtera sentosa aman terkendali, dimana kita tidak harus melalui
saat-saat perih menjadi bagian dari korban perang, dimana kita tidak harus
melihat mayat yang bergelintangan dan ternyata itu adalah mayat saudara kandung
kita sendiri,, tidaaakkk.. !! kita hidup di negeri yang begitu damai, perang
tak ada, dan kita tidak harus menjadi bagian dari sejarah terburuk, kita aman.
Kita tidak tinggal di camp pengungsian,
kita tinggal di rumah yang nyaman (ahhh… aku cukup tau bagaimana rasanya tidur
ditenda, cukup bagiku kuliah lapangan mengingatkanku akan camp pengungsian
korban perang, sungguh.. sungguh tidak nyaman, kadang kita harus berbagi tempat
tidur dengan lintah atau pacet… ohhh Allah, tidak lagi jangan yang seperti itu
--->> panjang ceritanya masa suram kuliah lapangan, masa2 tidur bagaikan
korban perang, tidur beralaskan hujan yang mengguyur, tiba2 tidur dibangunkan
oleh dentuman bom ehh.. teriakan para asisten.)
Kawan, kita aman, kita di zona aman.
Berbanding terbalik, dengan sudut yang melebihi
360 derajat, susah dijabarkan dengan rumus ve samadengan es per te .. susah dijabarkan dengan aljabar linear
bahkan rumus runyam fisika sekalipun, atau rumus algoritma ( #plakk truss apa
hubungannya !), bahwa hidup kita memang berbeda dengan mereka yang hidup
dinegara2 pergolakan, kita aman, kita tak mendengar dentuman bom saat tidur,
kita aman dan kenyataannya memang kita di zona aman.
Lalu ketika aman itu bisa kita
defenisikan pada waktu yang sama, kita enak2an diatas kasur didepan laptop,
sibuk kasak kusuk cari berita terbaru tentang idola pujaan antah brantah
sementara dibelahan bumi lain seorang anak menangis, menangis bukan karna
koneksi internetnya putus tiba-tiba.. menangis karna 2 menit yang lalu ia masih
melihat senyum keluarganya tapi tiba-tiba semuanya….,, kita amankah??
Bebas dari cekaman rasa takut yang
dialami oleh anak2 korban perang..
memang kita bebas dari rasa itu. Tapi aku selalu menjurumuskan diriku kedalam
zona bahaya tersebut, dan berpikir bagaimana jika aku berada pada posisi
anak-anak korban perang tersebut??.. bagaimana jika aku dilahirkan pada saat
perang tabuk?.. bagaimana jika aku berusia 7 tahun pada saat zaman penjajahan??
Bagaimana jika aku adalah warga Afganistan, yang terang-terangan kapan saja
bisa diciduk oleh petugas dan langsung di bawa ke Guantanamo tanpa ada kasus ke
pengadilan sedikitpun? Bagaimana jika aku adalah anak 12 tahun Palestina yang
harus hidup di camp pengungsian bertahun2?? Bagaimana jika aku adalah warga
irak yang siap memegang senjata AK 476, lalu disangka teroris?...
Pertanyaan nya adalah : apa yang harus
aku lakukan jika aku berada pada salah satu posisi tidak aman tersebut ??
Lalu haruskah aku berteriak.. ohh
tidakkkk Robert Pattinson tolongggg lah penggemar mu ini, Lee Min Ho (benar ga tulisannya??) tolong
akuuu, bieber kumohon tolongggggg aku… zain malik bawa akuu, aku tak mau hidup
di Negara perang ini, rihanna… plisssss take me out…,, Adam Levine tolongggg
akuuu (biiuuhhhh……..!!!)
Kondisi alay tersebut hanya terjadi jika
aku sefanatik itu, adakah kejadian yang lebih lucu lagi daripada hal ini?? (
mengingat otak aku hanya di penuhi mereka-mereka yang antah brantah itu, bukan
“aku” yang sedang mengetik ini lohh :P)
(yaa begitulah, jika ada yang merasa terzhalimi setelah membaca tulisan
cakar ayam ini, mohon didoa’kan yang baik-baik untuk penulis yaa.. :D )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar