Bergembiralah orang yang mampu memilih, ya bukan dipaksa untuk memilih...
Sampai detik ini saya merasakan takjub terhadap orang yang mampu memilih jalan hidupnya atas keinginan mereka sendiri, maksudnya disini adalah mampu menghadapi cemoohan, hinaan, tahan terhadap penilaian miring orang lain dan mampu bertahan atas apa yang mereka inginkan, mampu meyakinkan diri sendiri jalan yang mereka pilih adalah jalan yang terbaik dalam versi mereka.
Penilaian miring, baik itu datang dari luar maupun dari dalam. Dari luar seperti tetangga, teman disekolah, teman dikampus atau siapapun yang bukan dari keluarga. Dari dalam, ya itu tadi.. keluarga. Penilaian miring bisa saja dari berbagai macam bentuk, seperti dukungan yang diberikan berupa mencecoki bahwa pilihan yang mereka ambil adalah salah alih-alih memberikan pendapat dan pandangan bahwa ada jalan yang lebih bagus untuk dipilih. Bisa juga dalam mematikan karakter diri, ya memang tidak secara spontan.. tapi perlahan, hingga karakter dan kepercayaan diri yang dimiliki runtuh dengan sendirinya, lalu apalagi yang berguna dalam hidup setelah pertahanan diri itu runtuh, bagaikan mayat berjalan.. begitulah saya memandang hal ini. Sungguh menyesakkan jika harus hidup dalam keadaan seperti itu. kita memang tidak mampu dan tidak akan pernah mampu untuk membuat semua orang bahagia, bahkan dalam kenyataan lebih buruk... mengapa tidak kita bisa buat dari ini senang dengan apa yang kita pilih, maksud saya adalah senang dengan apa adanya diri sendiri, ini lah saya (percayalah dalam tahap ini, sulit mengatakannya, karena begitu banyak yang mencecoki that something wrong is something right ! honestly, for god sake I hate this)
Adalah tembok besar yang harus dipindahkan alih-alih berusaha untuk menghancurkan, ketika menjalani pilihan dimana orang disekitar kita lebih memiliki penilaian miring, sementara pilihan itu adalah pilihan yang membuat kamu nyaman dengan dirimu sendiri, atau siapa yang mau untuk terus hidup menjalani keinginan orang lain??
Seperti itulah salah satu bentuk pembunuhan karakter; menyesakkan mereka dengan pilihan yang mereka tidak suka, menjalani hidup hanya untuk memenuhi pendapat-pendapat yang disangkakan benar sementara pilihan yang diinginkan terkubur seiring hilangnya kepercayaan diri, sungguh disana tidak ada kesempatan untuk membuktikan diri bahwa yang dia pilih adalah yang mampu untuk membuat dia jadi lebih baik dalam versi dia dalam bentuk yang terbaik yang dia keluarkan dari dalam dirinya, the best part that she have and she can do.
So here I’m so thankful to the people who live the way that they choose and proof they can be the best in their version and I’m glad to read their story.
“…. di Pulau Solomon, ketika masyarakat ingin membuat ladang... mereka tidak menebang pohon. mereka akan mengelilingi pohon tersebut, terus menyumpahinya dan mengutuknya.. dalam beberapa hari, pohon-pohon itu layu dan mati dengan sendirinya”
"Compromise where you can, and where you can’t, don’t. Even if everyone is telling you that something wrong is something right, even if the whole world is telling you to move. It is your duty to plant yourself like a tree, look them in the eye and say, no. You move"
Guguak Randah, 30 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar