Minggu, 30 November 2014

Mimpi-Mimpi Kitaa #Part I

Hari ini mau nulis apa ya?? Mmmm... apa perlu aku mention Mark Feehily untuk nanyain hari ini aku harus nulis tentang apa?? *tetiba Mark pindah ke Zimbabwe*


Teman bertanya sekarang tema nya apa, aku akan menjawab : apaaa yaa?? Aku juga ga tau tema sekarang apaaan... ha ha ha *pasang tampang innocent kemudian yang membaca kabuuuurrrr*

Okee aku akan mulai serius nihh... dan kalian juga harus serius dengariin yaaa. Sebenarnya aku lagi stres aja nih karna target seminar proposal di bulan November ini ga tercapai. 



di mulai dari awal November aku udah mulai sakit-sakitan demam sana demam sini.. panas dingin ga beraturan, siang mulai sehat malamnya panas dingin. Aku yang ”ahh ini sakit biasa ajaa aahh... kan ga harus nelpon Ortu”, masih kareh angok juga untuk ikut kuliah lapangan, daaaaannn malam nya benar-benar tepar dengan napas tersengal-sengal panas dingin aku nelpon ke rumah. Akhir nya aku pulang.. yaapp pulang dibawa langsung ke rumah sakit. Di paksa.

Singkat cerita, aku harus di rawat. Jadi deh November ini benar-benar untuk istirahat total, ga boleh sama sekali mikirin kuliah, ga boleh sama sekali mikirin PROPOSAL. Istirahat, istirahat, istirahat dan istirahat udah itu ajaaaa.

Alhasil selama itu istirahat. Aku sudah trauma dengan kecap, pemirsahhhh.. aku traumaa. Ingat bau kecap aja alamaaakkk rasanya mau muntah, dulu kan kecap itu ibaratkan moodboster, dan sekarang berbalik 180 drajat. Karna pas pembagian lidah minang aku ga datang, jadi deh dapet nya lidah orang jawa (itu tu kata” si najong hombreng tralalal). Aku yang dari awal emang ga suka pedas, mulai dari sekarang harus berusaha makan yang pedas. Mana berasa aku makan apaa-apaa... kalo ga manis ya pedas, karna manis kecap udah trauma, ya harus pilih pedas sekarang.

TAPI sebenarnya tema tulisan ku kali ini bukan itu wkwkwkwkwkw *Evil Laugh_yang membaca lari tunggang langgang*

itu hanya prolog  yang ga ada kaitannya dengan yang mau ku ceritakan. Yang diatas cuma latar belakang yang ga berkesinambungan dengan tinjauan pustaka yang mau aku ceritakan.

Tapi ya karna getting stres ga bisa seminar proposal November ini lah aku mau buat tulisan yang akan menyeret nama dua orang teman seperguruan 6 tahun. Sebenarnya aku mau menyeret tiga orang teman seperguruan 6 tahun, tapi karna teman yang satu ini tinggal nya jaaauuuuuhhh syeekali.. aku di Saturnus dan dia di Pluto, karna Pluto udah ga di jadiin planet semenjak ada Asteroid yang lebih besar dari Pluto maka aku loss contact sama teman yang satu ini. Udah lama ga ketemu juga semenjak tamat dari Pesentren, terakhir ketemu ketika dia pulang lomba dari NTT apa NTB waktu itu tahun 2011, itu terakhir kali kita ketemu sampai sekarang ga pernah lagi, di sosial media udah juaarraaaang banget.

kiri-kanan: Intan, Rina, Debbi... wahhhhh *bighug*

Dan sebenarnya tulisan ini akan lebih berwarna jika ada dia, maka tersebutlah nama dia DESRINA RAHMAWATI. Yang nun jauhh disana, apa kabar mu teman?? Bentuk apakah dirimu sekarang, ada mirip Kate Middleton (sehingga pangeran Williams pening tak terkira antara membedakan Kate dan Rina_ mama nya George yang MANAAAAAAA... kok ada DUAAAA... ?? George anak siaapaaaaaaaaaaaa?? *dengan gaya alay Raditya dika*). Cerita tamat ketika George nunjuk nunjuk Rina-lah mama yang sebenarnya, itu artinya dimasa depan United Kingdom kita akan mengenal Ratu Rina alias Rina-lah yang jadi pendampingnya Raja William. Jadi SELAMA INI Dutchess of Cambridge itu Desrina Rahmawati yaaaa????? (okeee aku bahagia tak terkira bisa menjadi teman mu selama ini  Rina, kita melukis cerita mengaharu biru akar gaharu ketika kita 6 tahun di pesantren).


Pesan kepada Rina: loloskan beasiswa kuliah ke Inggris, Loloskan !! jangan pernah permasalahkan test IELTS kuuu !!

Kalian bertanya bagaimana dengan Kate?? Aku menjawab : yaa tetaplah Kate jadi mama nya George, kan emang si Kate yang ngelahirin George, emang Kate yang jadi pendampingnya William dan BUKAN Rina. Kawan yang tadi itu imajinasi singkat ku saja, lantaran syuudah lama bingits tak ketemu teman yang satu ini. Jangan dianggap seriusalah yang tadi tu *InnocentFace* *AmukanMassa* *Boxing*

Kalo kalian ga percaya noh foto keluarga bahagia tersebut:
 
gambar diambil di Google.
liaaaatkaaaan itu Kate tuh... atau Rina udah berubah yaaa??

Lagii-lagii bukan itu inti cerita ku yang sebenarnya, yang tadi tu latar belakang yaaang kali ini hampir ada sangkut pautnya dengan tinjauan pustaka yang mau aku ceritakan *mulai ada titik pencerahan dan pembaca pun tak lari tunggang langgang lagi_duduk maniss yeee kali ini*

Alkisah tersebutlah dua orang teman, kita kasih nama: DEBBI YOBENANDA dan INTAN FITRA MARTIN.

Yang membaca nanya ”dua orang ini ngapain??”, aku menjawab ”mereka ga ngapa ngapain kok, hanya mereka bersama dengan ku melukis indahnya Mimpi-mimpi yang pernah kita ucap, mimpi-mimpi yang tak bosannya Allah dengar, mimpi-mimpi yang suatu saat Allah kabulkan, mimpi-mimpi yang bertebaran kita ceritakan (maupun mimpi-mimpi yang kita hendapkan saja di hati kita) juga bertebaran dilangit hingga Allah kabulkan untuk kita ketika kita emang siap untuk menjalani mimpi-mimpi tersebut. Mimpi yang kita sebut harapan yang memberi kita semangat disaat kita down.

Aku bertanya akan seperti apa nantinya jika kaki ini tlah menginjak United Kingdom, akan seperti apa nantinya Intan tlah sampai di Jerman, Akan seperti apa nantinya Debbi di Jepang. (satu pesan ku teman jika saat itu datang, jangan pernah teman” buat malauu akuu di luar negeri yaa, ingat itu !)

Kadang disaat aku lelah dan hampir stres dengan proposal, aku hanya ingin memikirkan mimpi itu ada di depan mataku, aku akan bahagia mendengar kabar Debbi tlah sampai di Jepang melanjutkan kuliah Farmasinya, Intan di Jerman berkecimpung dengan Teknik kimia nya, dan Aku.. aku akan jepret sana jepret sini stadion-stadion di Inggris aku akan menghelap hidung Mark karna mimisan akibat terlalu sering aku mention.
Aamiiiin


Haiii, Debbi tlah sering mungkin aku katakan... bahwa aku tak tau banyak tentang Jepang, tapi yang ku tau Jepang itu desa-desa nya begittuuuuuuu terasa Indah, begitu membuat kita nyaman, Indaahhhhhh se indaaahhhnyaaaaaa.

Aamiiin

Pesan ku untuk Debbi: tolong sediakan dipan lebih di apartemenmu, karna aku akan mengunjungi mu lalallalalaaa... aku akan bawa Intan, dan kita akan wara wiri berjilbab mengarungi indahnya Desa-desa di Jepang.

Harapan aku ya agar bisa teman temui si muka sendu nan menawan memancarkan nestapa *eehhh* Yoon Shi Yoon, dan ya kamu harus mengelana di Korea juga untuk menemuinya.

Dan teman, main”lah ke tempat kami. Terserah teman juga yang mana teman temui dulu.. aku atau Intan. Kalo aku pintu apartemen ku selalu terbuka siang malam pagi untukmu teman, akan ku ajak kamu mengelilingi stadion Webley, stadion kebanggaan public Inggris, atau tralallalaaa kita akan ke desa Edensor... waaaaahhhh Subhanallah.


Tapi jika teman harus mengunjungi Intan di Leipzig.. teman naik saja kereta yang arahnya ke Hannover lalu teman harus ganti kereta arah Muenchen kemudian berhenti di dekat Allianz arena, lalu teman harus jepretkan diri didepan ban putiah itu, daaaaannnn yaa selanjutnya teman bertanya saja dengan orang-orang yang lalu lalang didekat stadion tersebut, ”jalan ke Leipzig harus naik kereta mana??” karna jujur teman aku pun tak tau kereta mana yang teman harus naiki untuk sampai ke aparteman Intan di Leipzig. Atau teman telpon saja kedutaan Indonesia yang di Jerman, sambil nangis-nangis bombaiiii... ” Bapak.. ibu aku tersesat di Allianz arena... tolong tunjuki aku jalaaaaaaaaannn  pulaangggg ke Guguak Tinggi” *setelah itu Debbi trauma bertandang ke Jerman*.

Dimasa tekanan ku tentang mahasiswa akhir ini.. aku hanya ingin mengubah suasana, yang kupikirkan adalah:
Aamiiinn

Intan yang tlah lulus segala tetek bengek syarat kuliah di Eropa yaitu Jerman.... Intan dengan badan kecilnya telah menggapai impian. Dengan mengucap bismillah dia menjalani hari sibuk di Jerman, 6 bulan pertama di Jerman dia telah hafal segala pusat perbelanjaan mewah di sana, tempat beli tas bermerk bersetifikat.. lengkap tercatat di buku catatan dia yang berjudul : My trip My adventure : Deutschland dengan hashtag Uyeaaaaahhhh.

(alaamaaakkk... intan yang ku kenal tlah berubah, ternyata dia adalah exportir tas-tas untuk Syahrini)



Nggak dong, Intan pasti akan mencari tempat-tempat perkumpulan muslim dan dia akan segera menyatu disana, dengan kemampuan bahasa Arab dan pengetahuan agama yang tlah di pelajari selama 6 tahun, itu menjadi modal Intan untuk pedekate dengan pemuda shaleh Jerman *petir menggelegar* tersebutlah nama pemuda itu Fatih Seferagic *ahhhhh tidaaaaaaaakkkkkkkk_Intan, engkau menduaaaa*.

Ahhh.. aku yakin 6 bulan pertama di Jerman waktu Intan hanya habis belajar-belajar-belajaarrrr di Bibli... ”ahhh ngebibli dulu laaahh” itu kata-kata Intan setiap hari. Karna kan dia sebagai mahasiswa teknik yang bergelut dengan kuliah yang terkenal syuuusaaah nyaaa. Hehehehehe...

Anggap saja saat itu bulan Ramadhan, dan aku yang di Inggris lagi libur kuliah selama 2 minggu. Intan yang lagi stress meliburkan diri 2 minggu dari aktivitas perkuliahan (benar-benarlah sifat Intan ini di Jerman yaa.. sesuka hati nya ngambil libur). Debbi juga lagi libur.. 1 bulan, dan dia dilema apakah harus pulang ke Indo atau ikut kami wara wiri berjilbab ke Spanyol. Ternyata kabar baik untuk Debbi orang tuanya juga lagi sibuk di rumah ”janganlah pulang nak, perkaya lah khazanah ilmu pengetahuan mu di Negeri orang, toohh juga kerjaan mu dirumah hanyaaa tiduuuuurrrr sajaaaaa, trus bertengkar dengan adikmu, kamu ingat terakhir kali kamu bertengkar.. sampai-sampi melayang sandal mu ke wajah adik semata wayang mu ini.. mama ini curiga jangan-jangan Yakuza-harajuku itu kamu plesetkan hingga seperti ini benarlah sifatmu, sudah kamu pergi sajalah ke Spanyol.”

Akhirnyaa Debbi ngesooot ke Inggris dan berjam-jam kemudian telah nampak batang hidungnya di depan stadion Anfield, karna kita janjian disanaaa.. (anggaplah saat itu aku tlah berhasil bertemu dengan abang yang terpisah selama 20 tahun, Steven Gerrard).
Kan kita janjian ke Jermannya bareng nih, karna aku ga punya hepeng lagi buat pulang ke Oxford, jadi aku saranin ke Debbi kita tidur buat tenda aja di depan Anfield ini *jiwa anak lapangan Siti Aisyah muncull tanpa disadari* dan besok pagi nya kita mulai backpackeran wara wiri berjilbab tapi ke Jerman dulu jemput Intan. 

Dan Debbi langsung diam terpana membeku tak satu kata pun keluar dari mulut dia... ”Debbi kamu kenapaa.. Debbi say something to me, Debbiiiiii... sadarlaahhh  *pake mikrofon dengan gaya alay raditya dika*… Debbiiiiiiii ayooo kita ke THT....."
mendengar kata THT, Debbi langsung sadar… “oohh aku ga kenapa-kenapa kok, tadi aku lihat orang lewat mirip Yoon shi Yoon” #plaakkkk_tamparan dahsyat.

Dengan pakai mikrofon ”sadarlahhhh wahaiiii kawanku Debbi tadi itu hanya Justin Bieber !!”


Alhamdulillah Debbi sadar, dan langsung ngomong:

D: oggaahhh, klo aku bikin tenda dan tidur di depan Anfiled ini, kamu ga mikirin bagaimana kita nantinya beraaakkk, apa kita harus gali lobang??
T: trusssss aku harus bagaimanaaaa??
D: itu kan salah kamu, kenapa kita harus janjian di Anfield, kenapa ga di Apartemen kamu saja??
T: teman, tolong sadari ini hari bersejarah dalam hidupku, karna bertemu Abang yang terpisah *hueeekkkk*... dan kamu waktu kita di Indonesia dulu meragukan bahwa aku bisa meyakini Gerrard, sekarang aku berhasil meyakini nya.. bahwa aku adik nya yang terpisah 20 tahun lalu.
D: dan kenapa kita tidak numpang saja di rumah Gerrard??
T: itu dia teman aku lupa minta alamat rumah nya, aku tau dia tinggal di Merseyside tapi kan Merseyside itu luas ibaratkan seluas dari Padang sampai Lubuak Alung. Maka nya kita buat tenda saja.
D: sudaaaaah telpon kedutaan sana, bilang kita tersesat.
T: cieeee cieeeeee ngandalin kejadin di Jerman ni yeee.. yang mutar-mutar di Muenchen dan ga ketemu jalan ke Leipzig
D: *Mimisan*
T: *diam sekejaapppp...* temaaaannn benaarrr.... itu Yoon shi yooonn, ayoo kita kejar..
D: *mimisan nya ilang dengan sekejap* ayooo, kita kejar diaaaa.( Karna Yoon shi yoon
menggunakan Lamborghini delapan pintu dia hilang bagai ditelan bumi).
T: sudahhh lahh teman biaarrkaaanlahh takkan lari Shi yoon di kejar. kita bikin tenda sajaaa... harus berapa kali aku katakan aku tak punya hepeng untuk balik ke Oxford. Kan semalam saja kita tidur di tenda.. paginya kita ke Jerman jemput Intan.
D: oowwwww.. bilang dong dari tadi jika persakuan kamu sudah menepis *dengan bangga Debbi mengipas-ngipaskan Pondsterling berlapis-lapis*
T: kan dari tadi juga udah di bilang, duitttt sayee tandassss tak bisa balik woiiii... yaudah pakai duitt kamu kita pulang ke Oxford.
 
terbatuk-batuk siAbang nama nya di sebut-sebut.
 brewoknya menegaskan: AKU LELAKI

Aku ga ada bahan ngelanjutin ini...
Tapi jika ada kesempatan aku lanjutin tentang kita yang wara wiri berjilbab ke Spanyol.
Dipersilahkan kepada Debbi dan Intan untuk menambahkan nya dan aku buat Part 2 nya nanti..


Kesimpulan dari tulisan ini adalah bagi yang membaca ini tolong sebut nama ku dalam baris doanya yaa... aku tau kalian merasa terzalimi membaca tulisan-ku yang berantakan ini.. jadi mudah-mudahan doa nya maqbul doakan aku untuk kuat menyelesaikan tugas akhir ini, dalam keheningan malam ikut sertakan namaku dalam doa yang teman” panjatkan.

                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar