“ya Allah aku ingin pembimbing 1 ku (......), pembimbing 2 hamba serahkan kepada engkau ya Allah.. apapun itu engkau tau yang terbaik”
begitulah catatan yang kutulis dan ku tempel di dinding kamar-ku. Allah mengabulkan, dan yaa.. memberikan yang terbaik dan yang kubutuhkan.
pembimbing 1. aku termotivasi saat beliau mengutarakan ide-ide kreatif kepada mahasiswa. Ku bilang kreatif karena sedikit sekali dosen yang membiarkan mahasiswa berpikir diluar text, dari yang sedikit itu termasuklah pembimbing 1 ku ini.
beliau tidak pernah mengatakan ini itu salah, beliau selalu “kan pandai ti tu” “hebat mah” “wak harus bisa mode tu ti, kalau urang bisa wak harus bisa lo”. Beliau utarakan itu sekalipun aku adalah anak yang lamban, berpikir lama, takut ini takut itu.. sedangkan beliau mempercayakan banyak hal.
saat ku baca lagi proposal yang beliau okee kan, aku teringat kenapa proposal jelek ini, beliau bilang bagus?? tidak ada coretan silang besar yang biasanya selalu membuat mahasiswa langsung surut??belakangan baru ku sadari, try dan error itu penting dalam proses menemukan apa yang sebenarnya kita ingin, yaa.. beliau ingin penelitian ini adalah Aku.. bukan beliau. Beliau tidak pernah mendikte ku ini itu, istilahnya temukan passionmu sendiri dalam penelitian ini.
bagiku salah satu yang menarik dari beliau adalah cara beliau "menjual" itu sangat kreatif, daripada hanya terkukung dengan text dan idealisme yang membuat mahasiswa mandek dan takut berimajinasi ini itu. Dari rata-rata mahasiswa bimbingan beliau memiliki pengalaman yang bisa ku bilang mantap didunia lapangan.
hahaha.. orang bilang beliau jarang sekalii memeriksa proposal dengan teliti. Beruntung juga ya disitu?? tapi tidak, kembali ku perhatikan, beliau seolah-olah mengatakan "temukanlah sendiri, dan pelajarilah lagi, jangan takut".
Aku selalu mengeluh banyak hal kepada beliau, sebanyak aku mengeluh sebanyak itu pula cara beliau memberikan pandangan-pandangan kepadaku, bahkan lebih. Beliau pernah mengatakan "caliak urang inggris t dek ti, nyo ka Indonesia surang.. penelitian di hutan Indonesia surang lo lai, kenapa mereka bisa sedangkan kita tidak??" ti mode itu lo.. lah hampia salasai, apo lo yang ka di camehan??"
yaa begitulah, beliau tidak memandang kepintaran kita, beliau tidak memandang dari sudut nilai, beliau tidak memandang dari betapa jeleknya tulisan kita di proposal, beliau tidak memandang dari tulisan kita di skripsi, beliau tidak menilai kita dari text, beliau tidak mendikte kita ini itu. tapi beliau melihat proses yang kita jalani, dan seberapa yang telah kita pahami dari sekian proses yang telah kita jalani.
tentunya beliau tidak memandang remeh mahasiswa yang datang kepada beliau untuk diskusi, baginya setiap mahasiswa memiliki potensi, maka potensi itu lah beliau coba keluarkan, dengan cara apa? yaa.. dengan hal yang ku ceritakan diatas.
kita lihat kebanyakan dosen hanya merekrut mahasiswa yang sudah nampak kepandaiannya, dan si mahasiswa itulah yang akan beliau bekali. sedangkan mahasiswa yang lainnya bagaimana?? urus saja diri kalian kalii yaa -_-
Begitulah aku memandang pembimbing 1 ku ini, mengubah orang yang "tak berguna" menjadi orang yang beguna sesuai minat masing-masing.
lain halnya dengan pembimbing 2. hahaa... jujur pertama kuliah dengan beliau aku merasa takut, dan berharap hanya bertemu beliau sekali saja, tidak untuk semester berikut-berikutnya. tapi siapa sangka beliau-lah yang menjadi pembimbing ku.
kata orang, beruntung kalau jadi anak bimbingan beliau.
yaa memang beruntung, segala urusan dengan beliau begitu cepat, tanpa baa bii buuu. urusan selesai. hehehee... beliau tidak menakutkan rupanya, malah asiik berdiskusi dengan beliau, dan perhatian syeekaleeee tentunyaa. tiap ketemu beliau selalu menanyakan progress skripsi ku. aku tekan kan tiap saat, tiap saat bertemu,... ampuun malah saat ketemu jauh, beliau langsung memanggil dan menanyakan bagaimana dan apa kesulitan ku.
aku sangat bersyukur di anugerahkan pembimbing 2 seperti beliau, dan berharap kecipratan ilmu yang beliau raih saat di Deustchland. haiii bukan kecipratan juga kalii ya.. malah dari sikap beliau pun mengajarkan "tinggalkan lah cara berpikir terkukung seperti ini, nak.. bebaskanlah dirimu".
Walaupun orang melihat dan aku juga melihat pembimbing 1 dan pembing 2 ku ini jarang berpasangan dan akan membuat aku susah nantinya, karena pembimbing 1 ini pasangan beliau yaa seperti pembimbing teman-temanku dapatkan. tapi nggak tuh.. aku merasa tak kesulitan sejauh ini, aku tak harus menunggu sampai sore- sore maghrib, hahahaaa... ku bilang juga seperti tadi, urusan dengan beliau begitu cepat.
yaa, kesulitan ku hanya terletak pada diriku saja: malas berkepanjangan !! #merugi
aku berharap, mengikuti jejak pembimbing ku ini... memiliki ide-ide kreatif, tidak mendikte, bisa melanjutkan kuliah diluar tentunya ke Eropa (maksudku ini adalah gabungan dari kedua pembimbing ku),
eitts kenapa, harus ku tekankan negeri sana.. yang menjadi daya tarik ku adalah, perkembangan Islam yang cukup pesat di negara-negara Eropa dan aku ingin jadi bagian dari perkembangan ini.
inilah pandangan pribadiku terhadap kedua pembimbing yang di takdirkan kan Allah.
Alhamdulillah ya Allah,